Thursday, July 23, 2009

Pengaruh Insiden Bom Terhadap Perubahan Harga Saham

Sub Judul:

Perubahan Harga Saham Sebelum dan Sesudah Insiden Bom di Dua Hotel di Jakarta pada 17 Juli 2009 dan Mobilitas Modal di Pasar Saham*.

Oleh: Dr. Ir. Abdul Madjid Rohim, MS**


Abstrak

Penelitian pengaruh peristiwa insiden bom di Jakarta tanggal 17 Juli 2009 terhadap perubahan harga saham dan mobilitas modal investor diteliti secara online (cyber space) pada web http://www.idx.co.id dan http://www.etrading.co.id serta data media TV yaitu MetroTV (Bisnis Hari Ini) dan TV One (Kabar Pasar). Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh peristiwa insiden bom di Jakarta terhadap perubahan harga saham perusahan di Indonesia dan arah mobilitas modal investor saat insiden berlangsung. Penelitian menggunakan metode sampling terhadap 28 saham yang aktif diperdagangkan. Peubah utama yang diamati adalah harga saham sebelum insiden dan harga saham setelah insiden bom di Jakarta, dan perubahan harga saham antara sebelum dan setelah insiden bom di jakarta. Selanjutnya data dianalisis untuk mengetahui prosentase harga saham yang mengalami penurunan dan penaikan akibat peristiwa insiden bom di Jakarta dan juga dianalisis mobilitas dana investor saat insiden terjadi. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa peristiwa insiden bom di Jakarta berpengaruh terhadap penurunan sebagian besar harga saham yang diperdagangkan di Indonesia yaitu sebesar 64,29%. Saat insiden terindikasi adanya mobilitas dana ke saham BUMN dan perbankan.


-------------------------------------------------------------------------

Keterangan:

* : Judul hasil penelitian mandiri secara online terhadap kondisi Indonesia saat ini.

**: Pengamat Harga Saham sejak tahun 1985



I. Pendahuluan

Kondisi ekonomi global yang kurang menguntungkan berpengaruh terhadap sebagian besar harga saham di berbagai pasar saham dunia termasuk di pasar saham di Indonesia.

Upaya setiap pemerintahan di Dunia untuk memulihkan kondisi ekonomi tersebut baru mulai terlihat kembali menggerakkan ekonomi global. Kondsisi ini terindikasi dari harga BBM yang mulai naik sebagai penciri terjadinya pergerakan sektor industri sehingga demand mulai meningkat dan diikuti harga BBM mulai membaik, kondisi tersebut juga diikuti dengan mulai bergerak positifnya sebagaian besar harga saham di dunia dan begitu pula di Indonesia. Harga saham dari sebagian besar perusahaan di Indonesia sebelum insiden berada pada kondisi lebih rendah dan mulai bergerak membaik. Akan tetapi, pada hari Jumat tanggal 17 Juli 2009 pagi di Jakarta terjadi peledakan bom pada dua hotel ternama yaitu JW Mariot dan Ritz Carlton. Peristiwa insiden Bom ini diduga berpengaruh terhadap berbagai sektor termasuk juga sektor financial, khusunya perdagangan saham.

Penelitian ini berupaya untuk mengetahui apakah peristiwa insiden bom di Jakarta tersebut berpengaruh terhadap perubahan harga saham dari harga saham berbagai perusahaan di Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan secara online dengan kajian di dunia cyber pada web http://www.idx.co.id dan http://www.etrading.co.id


Penelitian ini bertujuan:

1. untuk mengetahui pengaruh dari peristiwa insiden bom di dua hotel Jakarta terhadap perubahan harga saham yang diperdagangkan di idx.co.id dan etrading.co.id

2. untuk mengetahui adanya mobilitas dana investor pasar saham akibat insiden bom di Jakarta.



II. Bahan dan Metode Penelitian


2.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan secara online (cyber space) pada hari Kamis tanggal 16 Juli 2009 yaitu sehari sebelum kejadian insiden bom di Jakarta dan hari Jumat Sore Jam 17.00 tanggal 17 juli 2009, yaitu 8 jam setelah peristiwa insiden bom terjadi.

2.2 Bahan dan Alat Penelitian

Bahan yang digunakan adalah data harga saham dari 28 perusahaan yang go publik dan aktif diperdagangkan meliputi harga saham dari perusahaan dengan kode berikut: WIKA, JSMR, PTBA, TLKM, MNCN, UNSP, BBRI, FREN, ASII, BBCA, BDMN, ANTM, BUMI, UNVR, ITMG, BMRI, GGRM, INTP, BLTA, SMGR, KLBF, EXCL, BRPT, META, BBKP, BTEL, BBNI, dan TINS.

Peralatan yang digunakan dalam penelitian meliputi: komputer (laptop), jaringan internet, dan media TV yaitu Metro TV (Bisnis Hari Ini) dan TV One (Kabar Pasar), serta software pergerakan harga saham yang tersaji pada web http://www.idx.co.id dan http://www.etrating.co.id.

2.3 Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dengan metode sampling. Jumlah sampel yang diamati sebanyak 28 perusahaan yang sudah go publik. Keduapuluh delapan perusahaan ini termasuk kategori aktif diperdagangkan sahamnya berdasarkan website idx.co.id dan etrading.co.id serta tertayang di media Metrotv (Bisnis Hari Ini) dan Tvone (Kabar Pasar).

2.4 Peubah Yang Diamati

Penelitian ini mengamati harga saham saat sebelum kejadian yaitu harga saham pada hari kamis tanggal 16 Juli 2009 dan harga saham saat 8 jam setelah kejadian yaitu pada sesi penutupan harga saham hari Jumat 17 Juli 2009.

2.5 Analisis Data

Data hasil pengamatan sehari sebelum kejadian insiden bom di Jakarta dibandingkan dengan harga saham pada 8 jam setelah kejadian insiden bom di Jakarta. Kedua data tersebut diselisihkan antara sebelum dan sesudah kejadian dan akan diperoleh nlai harga yang negatif, nol, dan positif. Nilai negatif menandakan bahwa harga saham mengalami penurunan setelah kejadian, nilai nol menandakan bahwa harga saham perusahan tersebut tidak dipengaruhi kejadian insiden dan nilai positif menandakan bahwa harga saham menaik setelah kejadian insiden. Selanjutnya data tersebut disajikan dalam bentuk prosentase penurunan dan prosentase kenaikan harga saham akibat insident.


III. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil kajian terhadap data sehari sebelum kejadian dan data 8 jam setelah kejadian diketahui bahwa terdapat 18 perusahaan yang harga sahamnya mengalami penurunan atau sebesar 64,29%., 2 perusahaan yang harga sahamnya tetap tidak mengalami perubahan atau sebesar 7,14%, dan 8 perusahaan yang harga sahamnya mengalami kenaikan atau sebesar 28,57% (Lampiran 1, Lampiran 2, dan Lampiran 3).


Delapan belas (18) perusahaan yang harga sahamnya mengalami penurunan meliputi perusahaan dengan kode sebagai berikut: WIKA, JSMR, MNCN, FREN, ASII, ANTM, BUMI, ITMG, GGRM, INTP, BLTA, KLBF, BRPT, META, BBKP, BTEL, BBNI, DAN TINS.

Dua (2) perusahaan yang harga sahamnya tidak mengalami perubahan terdiri dari perusahaan dengan kode: SMGR dan EXCL.


Delapan (8) perusahaan yang harga sahamnya mengalami kenaikan meliputi perusahaan dengan kode sebagai berikut: PTBA, TLKM, UNSP, BBRI, BBCA, BDMN, UNVR, dan BMRI.


Berdasarkan hasil analisis data tersebut diketahui bahwa sebagian besar saham perusahaan mengalami penurunan harga saham atau mengalami pengaruh negatif yaitu sebesar 64,29% akibat kejadian insiden bom di Jakarta yang terjadi hari Jumat 17 Juli 2009 antara pukul 07.30 s/d 08.00 wib tersebut.

Terjadinya penurunan harga saham tersebut dikarenakan para investor khawatir terhadap dampak kelanjutan dari peristiwa insident bom di Jakarta, sehingga sebagian besar mereka melakukan penjualan saham sehingga harga saham dari 18 perusahaan mengalami penurunan.


Akan tetapi, sebagian dari para investor tersebut juga melakukan tindakan mengamanan terhadap dana mereka dengan cara melakukan peralihan dana ke pembelian saham pada perusahaan BUMN yaitu sebesar 50% dan ke sektor perbankan yaitu sebesar 50%. Peralihan dana ke saham yang diduga lebih aman tersebut menyebabkan terjadinya kenaikan harga saham yang terjadi pada sebagian besar dari 8 perusahaan tersebut.


IV. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Peristiwa insiden bom di dua hotel ternama di Jakarta (Hotel JW Mariot dan Ritz Carlton) pada hari Jumat 17 Juli 2009 pagi berpengaruh terhadap penurunan harga saham pada sebagian besar perusahaan yang sahamnya diperdagangkan yaitu sebesar 64, 29%.

2. Peristiwa insiden bom di Jakarta berpengaruh terhadap peralihan dana investor ke pembelian saham BUMN sebesar 50% dan ke sektor perbankan sebesar 50%, sehingga berpengaruh positif terhadap perusahaan tempat peralihan dana tersebut.


Lampiran

Lampiran 1. Data harga saham sebelum insiden bom di Jakarta pada tanggal 16 juli 2009 dari 28 perusahaan.

--------------------------------------------------------------------------

No. Kode Perusahaan dan Harga Sebelum Insiden Bom (16 Juli 2009)

--------------------------------------------------------------------------

1. WIKA 335

2. JSMR 1.650

3. PTBA 10.950

4. TLKM 7.900

5. MNCN 275

6. UNSP 610

7. BBRI 6.500

8. FREN 57

9. ASII 27.750

10. BBCA 3.625

11. BDMN 4.776

12. ANTM 1.920

13. BUMI 1.920

14. UNVR 10.700

15. ITMG 19.550

16. BMRI 3.350

17. GGRM 14.200

18. INTP 8.450

19. BLTA 790

20. SMGR 5.500

21. KLBF 1.040

22. EXCL 1.280

23. BRPT 1.230

24. META 118

25. BBKP 355

26. BTEL 129

27. BBNI 1.810

28. TINS 1.890

---------------------------------------------------------------------------



Lampiran 2. Data harga saham setelah 8 jam insiden bom di Jakarta dari 28 perusahaan.


--------------------------------------------------------------------------

No. Kode Perusahaan Harga Setelah 8 Jam Insiden Bom (17 Juli 2009)

--------------------------------------------------------------------------
1. WIKA 330

2. JSMR 1.620

3. PTBA 11.200

4. TLKM 8.000

5. MNCN 270

6. UNSP 660

7. BBRI 6.800

8. FREN 56

9. ASII 27.250

10. BBCA 3.700

11. BDMN 4.900

12. ANTM 1.900

13. BUMI 1.850

14. UNVR 10.850

15. ITMG 19.500

16. BMRI 3.375

17. GGRM 14.050

18. INTP 8.200

19. BLTA 760

20. SMGR 5.500

21. KLBF 1.030

22. EXCL 1.280

23. BRPT 1.190

24. META 117

25. BBKP 350

26. BTEL 126

27. BBNI 1.780

28. TINS 1.870

-------------------------------------------------------------------------




Lampiran 3. Data perubahan harga saham dari 28 perusahaan (17 Juli 2009)

--------------------------------------------------------------------------

No. Kode Perusahaan Perubahan Harga Saham

--------------------------------------------------------------------------

1. WIKA (-) atau Harga Menurun

2. JSMR (-) atau Harga Menurun

3. PTBA (+) atau Harga Menaik

4. TLKM (+) atau Harga Menaik

5. MNCN (-) atau Harga Menurun

6. UNSP (+) atau Harga Menaik

7. BBRI (+) atau Harga Menaik

8. FREN (-) atau Harga Menurun

9. ASII (-) atau Harga Menurun

10. BBCA (+) atau Harga Menaik

11. BDMN (+) atau Harga Menaik

12. ANTM (-) atau Harga Menurun

13. BUMI (-) atau Harga Menurun

14. UNVR (+) atau Harga Menaik

15. ITMG (-) atau Harga Menurun

16. BMRI (+) atau Harga Menaik

17. GGRM (-) atau Harga Menurun

18. INTP (-) atau Harga Menurun

19. BLTA (-) atau Harga Menurun

20. SMGR (0) atau Harga Tidak Berubah

21. KLBF (-) atau Harga Menurun

22. EXCL (0) atau Harga Tidak Berubah

23. BRPT (-) atau Harga Menurun

24. META (-) atau Harga Menurun

25. BBKP (-) atau Harga Menurun

26. BTEL (-) atau Harga Menurun

27. BBNI (-) atau Harga Menurun

28. TINS (-) atau Harga Menurun

----------------------------------------------------------------------

Jumlah harga saham yang menurun = 18

Jumlah harga saham yang menaik = 8

Jumlah harga saham yang tidak berubah = 2

Prosentase jumlah saham yang harganya menurun = 64,29%

Prosentase jumlah saham yang harganya menaik = 28,57%

Prosentase jumlah saham yang harganya tidak berubah = 7,14%




No comments:

Post a Comment