Sub Judul:
Perubahan Harga Saham Sebelum dan Sesudah Insiden Bom di Dua Hotel di Jakarta pada 17 Juli 2009 dan Mobilitas Modal di Pasar Saham*.
Oleh: Dr. Ir. Abdul Madjid Rohim, MS**
Abstrak
Penelitian pengaruh peristiwa insiden bom di Jakarta tanggal 17 Juli 2009 terhadap perubahan harga saham dan mobilitas modal investor diteliti secara online (cyber space) pada web http://www.idx.co.id dan http://www.etrading.co.id serta data media TV yaitu MetroTV (Bisnis Hari Ini) dan TV One (Kabar Pasar). Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh peristiwa insiden bom di
-------------------------------------------------------------------------
Keterangan:
* : Judul hasil penelitian mandiri secara online terhadap kondisi Indonesia saat ini.
**: Pengamat Harga Saham sejak tahun 1985
I. Pendahuluan
Kondisi ekonomi global yang kurang menguntungkan berpengaruh terhadap sebagian besar harga saham di berbagai pasar saham dunia termasuk di pasar saham di Indonesia.
Upaya setiap pemerintahan di Dunia untuk memulihkan kondisi ekonomi tersebut baru mulai terlihat kembali menggerakkan ekonomi global. Kondsisi ini terindikasi dari harga BBM yang mulai naik sebagai penciri terjadinya pergerakan sektor industri sehingga demand mulai meningkat dan diikuti harga BBM mulai membaik, kondisi tersebut juga diikuti dengan mulai bergerak positifnya sebagaian besar harga saham di dunia dan begitu pula di Indonesia. Harga saham dari sebagian besar perusahaan di
Penelitian ini berupaya untuk mengetahui apakah peristiwa insiden bom di
Penelitian ini bertujuan:
1. untuk mengetahui pengaruh dari peristiwa insiden bom di dua hotel Jakarta terhadap perubahan harga saham yang diperdagangkan di idx.co.id dan etrading.co.id
2. untuk mengetahui adanya mobilitas dana investor pasar saham akibat insiden bom di Jakarta.
II. Bahan dan Metode Penelitian
2.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan secara online (cyber space) pada hari Kamis tanggal 16 Juli 2009 yaitu sehari sebelum kejadian insiden bom di Jakarta dan hari Jumat Sore Jam 17.00 tanggal 17 juli 2009, yaitu 8 jam setelah peristiwa insiden bom terjadi.
2.2 Bahan dan Alat Penelitian
Bahan yang digunakan adalah data harga saham dari 28 perusahaan yang go publik dan aktif diperdagangkan meliputi harga saham dari perusahaan dengan kode berikut: WIKA, JSMR, PTBA, TLKM, MNCN, UNSP, BBRI, FREN, ASII, BBCA, BDMN, ANTM, BUMI, UNVR, ITMG, BMRI, GGRM, INTP, BLTA, SMGR, KLBF, EXCL, BRPT, META, BBKP, BTEL, BBNI, dan TINS.
Peralatan yang digunakan dalam penelitian meliputi: komputer (laptop), jaringan internet, dan media TV yaitu Metro TV (Bisnis Hari Ini) dan TV One (Kabar Pasar), serta software pergerakan harga saham yang tersaji pada web http://www.idx.co.id dan http://www.etrating.co.id.
2.3 Metode Penelitian
Penelitian dilakukan dengan metode sampling. Jumlah sampel yang diamati sebanyak 28 perusahaan yang sudah go publik. Keduapuluh delapan perusahaan ini termasuk kategori aktif diperdagangkan sahamnya berdasarkan website idx.co.id dan etrading.co.id serta tertayang di media Metrotv (Bisnis Hari Ini) dan Tvone (Kabar Pasar).
2.4 Peubah Yang Diamati
Penelitian ini mengamati harga saham saat sebelum kejadian yaitu harga saham pada hari kamis tanggal 16 Juli 2009 dan harga saham saat 8 jam setelah kejadian yaitu pada sesi penutupan harga saham hari Jumat 17 Juli 2009.
2.5 Analisis Data
Data hasil pengamatan sehari sebelum kejadian insiden bom di Jakarta dibandingkan dengan harga saham pada 8 jam setelah kejadian insiden bom di Jakarta. Kedua data tersebut diselisihkan antara sebelum dan sesudah kejadian dan akan diperoleh nlai harga yang negatif, nol, dan positif. Nilai negatif menandakan bahwa harga saham mengalami penurunan setelah kejadian, nilai nol menandakan bahwa harga saham perusahan tersebut tidak dipengaruhi kejadian insiden dan nilai positif menandakan bahwa harga saham menaik setelah kejadian insiden. Selanjutnya data tersebut disajikan dalam bentuk prosentase penurunan dan prosentase kenaikan harga saham akibat insident.
III. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil kajian terhadap data sehari sebelum kejadian dan data 8 jam setelah kejadian diketahui bahwa terdapat 18 perusahaan yang harga sahamnya mengalami penurunan atau sebesar 64,29%., 2 perusahaan yang harga sahamnya tetap tidak mengalami perubahan atau sebesar 7,14%, dan 8 perusahaan yang harga sahamnya mengalami kenaikan atau sebesar 28,57% (Lampiran 1, Lampiran 2, dan Lampiran 3).
Delapan belas (18) perusahaan yang harga sahamnya mengalami penurunan meliputi perusahaan dengan kode sebagai berikut: WIKA, JSMR, MNCN, FREN, ASII, ANTM, BUMI, ITMG, GGRM, INTP, BLTA, KLBF, BRPT, META, BBKP, BTEL, BBNI, DAN TINS.
Dua (2) perusahaan yang harga sahamnya tidak mengalami perubahan terdiri dari perusahaan dengan kode: SMGR dan EXCL.
Delapan (8) perusahaan yang harga sahamnya mengalami kenaikan meliputi perusahaan dengan kode sebagai berikut: PTBA, TLKM, UNSP, BBRI, BBCA, BDMN, UNVR, dan BMRI.
Berdasarkan hasil analisis data tersebut diketahui bahwa sebagian besar saham perusahaan mengalami penurunan harga saham atau mengalami pengaruh negatif yaitu sebesar 64,29% akibat kejadian insiden bom di Jakarta yang terjadi hari Jumat 17 Juli 2009 antara pukul 07.30 s/d 08.00 wib tersebut.
Terjadinya penurunan harga saham tersebut dikarenakan para investor khawatir terhadap dampak kelanjutan dari peristiwa insident bom di Jakarta, sehingga sebagian besar mereka melakukan penjualan saham sehingga harga saham dari 18 perusahaan mengalami penurunan.
Akan tetapi, sebagian dari para investor tersebut juga melakukan tindakan mengamanan terhadap dana mereka dengan cara melakukan peralihan dana ke pembelian saham pada perusahaan BUMN yaitu sebesar 50% dan ke sektor perbankan yaitu sebesar 50%. Peralihan dana ke saham yang diduga lebih aman tersebut menyebabkan terjadinya kenaikan harga saham yang terjadi pada sebagian besar dari 8 perusahaan tersebut.
IV. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Peristiwa insiden bom di dua hotel ternama di Jakarta (Hotel JW Mariot dan Ritz Carlton) pada hari Jumat 17 Juli 2009 pagi berpengaruh terhadap penurunan harga saham pada sebagian besar perusahaan yang sahamnya diperdagangkan yaitu sebesar 64, 29%.
2. Peristiwa insiden bom di Jakarta berpengaruh terhadap peralihan dana investor ke pembelian saham BUMN sebesar 50% dan ke sektor perbankan sebesar 50%, sehingga berpengaruh positif terhadap perusahaan tempat peralihan dana tersebut.
--------------------------------------------------------------------------
No. Kode Perusahaan dan Harga Sebelum Insiden Bom (16 Juli 2009)
--------------------------------------------------------------------------
1. WIKA 335
2. JSMR 1.650
3. PTBA 10.950
4. TLKM 7.900
5. MNCN 275
6. UNSP 610
7. BBRI 6.500
8. FREN 57
9. ASII 27.750
10. BBCA 3.625
11. BDMN 4.776
12. ANTM 1.920
13. BUMI 1.920
14. UNVR 10.700
15. ITMG 19.550
16. BMRI 3.350
17. GGRM 14.200
18. INTP 8.450
19. BLTA 790
20. SMGR 5.500
21. KLBF 1.040
22. EXCL 1.280
23. BRPT 1.230
24. META 118
25. BBKP 355
26. BTEL 129
27. BBNI 1.810
28. TINS 1.890
Lampiran 2. Data harga saham setelah 8 jam insiden bom di Jakarta dari 28 perusahaan.
--------------------------------------------------------------------------
No. Kode Perusahaan Harga Setelah 8 Jam Insiden Bom (17 Juli 2009)
1. WIKA 330
2. JSMR 1.620
3. PTBA 11.200
4. TLKM 8.000
5. MNCN 270
6. UNSP 660
7. BBRI 6.800
8. FREN 56
9. ASII 27.250
10. BBCA 3.700
11. BDMN 4.900
12. ANTM 1.900
13. BUMI 1.850
14. UNVR 10.850
15. ITMG 19.500
16. BMRI 3.375
17. GGRM 14.050
18. INTP 8.200
19. BLTA 760
20. SMGR 5.500
21. KLBF 1.030
22. EXCL 1.280
23. BRPT 1.190
24. META 117
25. BBKP 350
26. BTEL 126
27. BBNI 1.780
28. TINS 1.870
Lampiran 3. Data perubahan harga saham dari 28 perusahaan (17 Juli 2009)
--------------------------------------------------------------------------
No. Kode Perusahaan Perubahan Harga Saham
--------------------------------------------------------------------------
1. WIKA (-) atau Harga Menurun
2. JSMR (-) atau Harga Menurun
3. PTBA (+) atau Harga Menaik
4. TLKM (+) atau Harga Menaik
5. MNCN (-) atau Harga Menurun
6. UNSP (+) atau Harga Menaik
7. BBRI (+) atau Harga Menaik
8. FREN (-) atau Harga Menurun
9. ASII (-) atau Harga Menurun
10. BBCA (+) atau Harga Menaik
11. BDMN (+) atau Harga Menaik
12. ANTM (-) atau Harga Menurun
13. BUMI (-) atau Harga Menurun
14. UNVR (+) atau Harga Menaik
15. ITMG (-) atau Harga Menurun
16. BMRI (+) atau Harga Menaik
17. GGRM (-) atau Harga Menurun
18. INTP (-) atau Harga Menurun
19. BLTA (-) atau Harga Menurun
20. SMGR (0) atau Harga Tidak Berubah
21. KLBF (-) atau Harga Menurun
22. EXCL (0) atau Harga Tidak Berubah
23. BRPT (-) atau Harga Menurun
24. META (-) atau Harga Menurun
25. BBKP (-) atau Harga Menurun
26. BTEL (-) atau Harga Menurun
27. BBNI (-) atau Harga Menurun
28. TINS (-) atau Harga Menurun
Jumlah harga saham yang menurun = 18
Jumlah harga saham yang menaik = 8
Jumlah harga saham yang tidak berubah = 2
Prosentase jumlah saham yang harganya menurun = 64,29%
Prosentase jumlah saham yang harganya menaik = 28,57%
Prosentase jumlah saham yang harganya tidak berubah = 7,14%
No comments:
Post a Comment